Peduli
Tak ku peduli hujan itu
Titisan halus atau yang membasahkan
Tak ku peduli pada mentari
Bercahaya suram atau panas membahang
Tak ku peduli pada kegelapan malam
Yang sunyi sepi atau dingin mencengkam
-Kerna ku percaya pada kasihNya Tuhan, Pemberi rahmat sekelian alam
Tak ku peduli hujan itu
Titisan halus atau yang membasahkan
Tak ku peduli pada mentari
Bercahaya suram atau panas membahang
Tak ku peduli pada kegelapan malam
Yang sunyi sepi atau dingin mencengkam
Semalam bawa Bushra keluar untuk ambil vaccine injection. Tiga suntikan semuanya. Dua di GP (kiri dan kanan paha) dan satu lagi di hospital (bahu kiri). Sepatutnya pada hari berbeza, tapi kebetulan dapat appointment pada hari yang sama.
Sebelum giliran Bushra, ada seorang scottish baby boy kat dalam bilik tengah ambil injection. Baby tu bukan main jerit lagi dan lepas tu menangis tak henti-henti. Dek terkesian kat Bushra, Ibu pun pass dekat midwife untuk tolong pegangkan sebab tak sanggup nak tengok Bushra kena inject.
Masa injection pun Bushra jerit kuat juga. Lepas tu Bushra nangis sikit, kemudian senyap.
Same thing happen when we're at the hospital.
I kinda amaze...
Posted by Machina at 11:59 0 comments
Labels: Bingkisan, Cerita, I wish I could tell you that, Piece
Artigos Relacionados:I wish I could tell you that...
The day you were discharged, the daffodils just started to blossom along the journey from Ninewells Hospital to home.
You wouldn’t realize.
You were sleeping.
I came accross this guy when I watched Al Jazeera live during Egyptian uprising last February. Somehow it attract my attention. So, I just print screened directly, saved and upload it to my Facebook wall.
Never thought that I will see him again somewhere, somehow. I just discovered this morning that he's also appeared in The Guardian website. I'm just wondering how he's doing now.
Source: http://www.guardian.co.uk/world/gallery/2011/feb/03/egypt-protesters-head-protection-helmets?CMP=twt_gu#/?picture=371390052&index=4
Posted by Machina at 11:50 0 comments
Labels: Cerita, I Still Remember, People
Artigos Relacionados:Pada ketibaan
Di persimpangan ini
Di bening pagi damai
Tiada unggas berkicau
Sekadar riang-riang sayup berdesit
Kanan dan kiri jalan
Menuju hilang dalam kabus
Apakah harus ku tunggu
Dalam kesamaran hening pagi
Hingga saatnya cahaya terang
Hingga kabus lesap menghilang
Akankah ada jawapan
Di penghujung satu jalan
Atau mungkin jua semuanya
Sekadar persimpangan satu persinggahan
Posted by Machina at 16:24 2 comments
Labels: Bingkisan, I Still Remember, Karya, Piece
Artigos Relacionados:Pantasnya masa berlalu. Dan saya ingin kongsikan sebahagian bait-bait dari lagu 7 Hari Rabbani.
"... Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Khamis, Jumaat, Sabtu
Bendo sene bendo mudoh bendo budok jah satu
Tapi pelik bena bakpo gak duk koho laju
Dari hari ko hari
Dari minggu ko minggu
Bakpo gak
Nok gi mano gak
Tahun baru abad baru
Manusia berkata
Apo guno kalu crito lamo masih di jiwa
Bakpo gak duk hambat
Duk kejar ko maso
Sesak dado lelah sokmo sapa ko bilo-bilo..."
Ada pernah dengar?
©Kehidupan: Catatan Kembara. Template by Dicas Blogger.